Anda mungkin pernah mendengar istilah pasif agresif. Apakah Anda sedang bekerja, dalam pertemanan, atau mungkin Anda sering dituduh pasif agresif. Apa sebenarnya pasif agresif itu? Apa saja ciri-cirinya?
Perilaku pasif agresif merupakan perilaku mengungkapkan perasaan kecewa atau marah secara tersirat daripada disampaikan secara langsung dan terang-terangan. Orang dengan perilaku ini tidak berani mengekspresikan emosi negatifnya dan memiliki perbedaan antara ucapan dan perilaku.
Kenali pasif agresif dan contohnya
Perilaku agresif pasif bukanlah gangguan mental yang terisolasi. Namun, perilaku ini bisa menjadi gejala gangguan kejiwaan tertentu. Individu dengan perilaku pasif agresif berisiko mengalami kesulitan menjaga hubungan baik dengan orang lain, termasuk dalam situasi pekerjaan, persahabatan, dan cinta.
Perilaku pasif agresif dapat ditunjukkan dengan cara yang berbeda dalam skenario yang berbeda. Misalnya, dalam hubungan romantis, seseorang sering mengatakan bahwa dia tidak marah pada pasangannya.
Namun, kata-katanya tidak sesuai dengan perilakunya dan komunikasinya berakhir, menolak untuk membahas masalah ini lebih lanjut. Hal ini tentu saja berdampak pada risiko rusaknya hubungan cinta. Di lingkungan kerja, orang dengan perilaku pasif agresif juga sering menunda tugas yang diberikan oleh atasan atau rekan kerja.
Apa Penyebab Perilaku Pasif Agresif?
Perilaku pasif agresif cukup umum di antara banyak orang. Ini adalah penyebab lain.
Pengasuhan
Faktor lingkungan dan pola asuh dianggap menjadi salah satu penyebab perilaku pasif agresif. Perilaku ini mungkin ditunjukkan oleh seseorang dari hasil pengasuhan keluarga yang tidak mendorong anak untuk mengungkapkan perasaannya secara terbuka.
Situasi spesifik tertentu
Situasi tertentu dapat menjadi penyebab perilaku pasif agresif seseorang. Misalnya, ketika dalam situasi di mana tidak mungkin untuk bertindak, individu pasif agresif akan dipaksa untuk mengekspresikan frustrasinya secara implisit. Kondisi tersebut termasuk yang muncul di lingkungan pekerjaan dan keluarga.
Hindari Konfrontasi
Faktor internal seseorang juga dapat menyebabkan perilaku pasif agresif. Karena keterbukaan seringkali sulit dan menantang bagi sebagian orang, mereka akan memilih mencari jalan pintas. Daripada menghadapi orang yang menyebabkan kekecewaannya, dia akan memilih untuk menunjukkannya dalam kegelapan. Kiat untuk mengendalikan perilaku pasif agresif.
Konsultasikan dengan psikiater
Perilaku pasif agresif bisa serius atau gejala gangguan mental tertentu. Jadi jika Anda mengalami kesulitan mengatasi masalah ini, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikiater dan psikolog.
Terapi dengan psikiater juga akan membantu Anda mengembangkan strategi koping untuk mengelola perilaku ini dengan cara yang lebih sehat, untuk diri sendiri dan orang lain. Perilaku pasif agresif merupakan ekspresi perasaan tersirat yang dapat merugikan diri sendiri dan hubungan sosial.