Manchester United mengawali musim yang lambat diajang Liga Inggris untuk musim ini. Dengan keadaan tersebut membuat mereka mengalami kerugian saat menjalankan langsung kompetisi yang mereka hadapi.
Diawal musim yang lambat bukanlah menjadi sebuah fenomena baru untuk Manchester United disaat Sir Alex Ferguson sudah tidak lagi memegang ahli kursi kepelatihan United.
Dari tujuh musim sejak Ferguson pergi, Manchester United hanya dua kali berhasil menorehkan kemenangan dari 10 ajang Liga Inggris pertama yang mereka jalani.
Rekor tersebut adalah torehan terburuk sekaligus memalukan tetapi untungnya, sang manager Ole Gunnar Solskjaer dapat mengtasinya dengan berhasil memenangkan ajang kontra Everton, Southampton dan West Ham serta West Brom.
Apa yang paling menyedihkan dari kelemahan klub di awal musim yang lambat ini adalah terdapat peluang untuk pihak manapun agar bisa keluar dari masalah dengan cepat.
Dan dalam tiga musim terakhir, United hanya bisa melihat Mancehster City dan Liverpool mengalami peningkatan yang cepat dalam beberapa bulan pertama.
Liverpool berhasil menduduki posisi puncak klasemen dengan total torehan poin sebesar 16 poin dari 7 laga yang ada sedangkan untuk Manchester United baru saja berkesempatan bermain sebanyak 6 kali.
Keadaan ini seharusnya menjadi kesempatan untuk memasukan mereka dalam hal perebutan gelar dimusi yang sepertinya mampu memberikan kejutan pada urutan akhir dipapan klasemen Liga Inggris.
Dengan maksud bisa memperbaiki diri dilaga selanjutnya, Manchester United malah harus berada diposisi ke-15 bersamaan dengan klub Brighton, West Brom, Sheffield United, Fulham dan Burnley yang berada dibawah mereka.
Torehan kemenangan diajang Liga Champions yang sangat megesankan dengan berhasil menaklukan PSG (Paris Saint Germain) dan RB Leipzig tidak bisa dibiarkan dan menjadi patokan untuk bisa menutupi ajang yang buruk dan pastinya juga dengan keadaan tersebut akan membuat Solskjaer menjadi tertekan.
Bisa kita lihat saat United harus ditaklukan oleh Arsenal saat menjalankan ajang di Old Trafford, mereka harus kalah dan dengan kekalahan tersebut membuat sang pelatih, Ole Gunnar Solskjaer tidak bisa berkata apa – apa dan hany berpikir itu adalah masalh mental jika tidak memenangkan ajang.